kuasai laut kita

kuasai laut kita

Jumat, 25 Juni 2010

Interviu

Hari itu Kamis, 17 Juni 2010,
saya ikut interviu di Hotel Green Wisata di jalan Hasanuddin Makassar,
untuk perusahaan PT PLN Manajemen Konstruksi,
Proyek PLTU di area Papua,

saya orang ke2 yang ikut interviu,

Indonusa Harapan Masa

Tiga bula bekerja di Poso Energy, sebagai Supervisor Sipil + Quantity,
masuk dalam tim IHM(Indonusa Harapan Masa) anak perusahaan Bukaka Group,
Site Manager : Pak Bion (M. Binuko Rahmanto)
ada Pak MUlyadi, Anang, Suroso Budi, Yadi Mulyadi, Aceng Rohyana,
Engineer : Haryono,

skop kerja :
1. Proteksi Lereng : Soucrete
2. Roud and Drain
3. Grouting Angchor, di Wear
4. Boor Pile, untuk jembatan dan PendStock

Ingat Allah Rabb Semesta Alam, Ingat maut, Ingat Akhirat, tempat kembali semua manusia. Perbaiki dirimu segera.

Jumat, 19 Februari 2010

jalan cari

Ingat Allah Rabb Semesta Alam,
Ingat maut,
Ingat Akhirat, tempat kembali semua manusia.

Perbaiki dirimu segera.

Bulan Juni 08 ; Depkeu, Div. Kekayaan negara,
Feb 09; Balai Sungai Besar Gorontalo,
Agustus 09; Semen Tonasa,
Sep 09; DKP,
Sep 09; Pemkot Makassar,
Sep 09; BPK,


inrv;
ouner Bumi sarana utama; 19 Feb '10
Indolok Gunnebo; jan.18 '10

Selasa, 09 Februari 2010

Ta'lim selasa 090210 Mesjid Galangan Kapal

Dalam Surah An.Nas Al-Qur'an, disebutkan awal penciptaan manusia, proses, dan keadaan akhir manusia,Allah ciptakan bapak manusia dari tanah, kemudian berketurunan melalui mani yang tercampur, berproses hidup sampai dewasa dan dikaruniai dengan fasilitas hidup segalanya, disebutkan yg utama yaitu pendengaran dan penglihatan, kemudian dihamparkan pada manusia 2 jalan kebaikan dan keburukan (beriman atau kafir) ditegakkan hujjah atas manusia, kemudian manusia sendiri yang akan memilih jalan mana yang akan ditempuh, apakah bersyukur atas nikmat Allah/ ingat asal penciptaannya; atau apakah manusia lupa asal penciptaannya dan ingkar nikmat lagi angkuh dan sombong;penciptaan manusia dengan segala nikmat karunia hidup yang diterimanya, disebutkan dalam surah Al.Insaan, adalah bertujuan untuk membalanya, untuk mengujinya?--

disebutkan maka manusia terbagi 2 golongan, yaitu 1 golongan yang beriman dan bersyukur yang kemudian mendapatkan surga kenikmatan di negeri akhirat; dan 1 golongan yang ingkar nikmat lagi kafir maka padanya diberi ganjaran hukuman neraka yang sangat pedih siksaannya,...

wallahua'lam

(dari ta'lim oleh Ust.Khaedir Mesjid Galangan kapal MKS 090210)

kehidupan

aku mita pada Allah setangkai bunga segar, Ia beri aku kaktus berduri. aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik, Ia beri aku ulat berbulu, aku sedih..
protes dan kecewa...
betapa tidak adilnya ini...
namun kemudian ....
kaktus itu berbunga, indah bahkan sangat indah; dan ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.
Itulah jalan Allah, indah pada waktunya!
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi Ia memberi apa yang kita perlukan,
Kadang kita sedih, kecewa dan terluka, tapi jauh diatas segalanya, Ia sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.
Allahu akbar,
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur atas karunia nikmat Allah,
Amin.
Subhanallah.

Minggu, 07 Februari 2010

mengenal para Imam Ahlussunnah Ashabul Hadits

Mengenal Para Imam Ahlussunnah Ashabul Hadits (1)

Sesungguhnya tidak ada keselamatan kecuali dengan mengikuti Kitab dan Sunnah dengan pemahaman salaful ummah. Tapi kita tidak mungkin mendengar sunnah dan pemahaman mereka kecuali dengan melalui sanad (rantai para rawi). Dan sanad termasuk dalam Dien. Maka lihatlah dari siapa kalian mengambil Dien kalian. Sedangkan yang paling mengerti tentang sanad adalah Ahlul Hadits. Maka dalam tulisan ini kita akan lihat betapa tingginya kedudukan mereka

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثًا فَبَلَّغَهُ ﴿رواه أحمد وأبو داود والترمذي وغيرهم وصححه الألباني﴾

"Allah membuat cerah (muka) seorang yang mendengarkan (hadits) dari kami, kemudian menyampaikannya." (Hadits Shahih, HR. Ahmad, Abu Dawud)

Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata: "Hadits ini adalah SHAHIH, diriwayatkan oleh: Imam Ahmad dalam Musnad 5/183, Imam Abu Dawud dalam As-Sunan 3/322, Imam Tirmidzi dalam As-Sunan 5/33, Imam Ibnu Majah dalam As-Sunan 1/84, Imam Ad-Darimi dalam As-Sunan 1/86, Imam Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunan 1/45, Ibnu Abdil Barr dalam Jami Bayanil Ilmi wa Fadhlihi 1/38-39, lihat As-Shahihah oleh Al-'Allamah Al-Albani (404) yang diriwayatkan dari banyak jalan sampai kepada Zaid bin Tsabit, Jubair bin Muth'im, dan Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhum."

Hadits ini dinukil oleh beliau (Syaikh Rabi') dalam kitab kecil yang berjudul Makanatu Ahlil Hadits (Kedudukan Ahlul Hadits), yaitu ketika menukil ucapan Imam besar Abu Bakar Ahmad bin Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (wafat 463 H) dari kitabnya Syarafu Ashabil Hadits yang artinya "Kemuliaan Ashabul Hadits." Dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan kemuliaan dan ketinggian derajat Ahlul Hadits. Demikian pula beliau juga menjelaskan jasa-jasa mereka dan usaha mereka dalam membela Dien ini, serta menjaganya dari berbagai macam bid'ah. Di antara pujian beliau kepada mereka, beliau mengatakan: "Sungguh Allah telah menjadikan golongannya (Ahlul Hadits) sebagai tonggak syari'at. Melalui usaha mereka, Dia (Allah) menghancurkan setiap keburukan bid'ah. Merekalah kepercayaan Allah di antara makhluk-makhluk-Nya, sebagai perantara antara Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan umatnya. Dan merekalah yang bersungguh-sungguh dalam menjaga millah (Dien)-Nya. Cahaya mereka terang, keutamaan mereka merata, tanda-tanda mereka jelas, madzhab mereka unggul, hujjah mereka tegas...."

Setelah mengutip hadits di atas, Al-Khatib rahimahullah menukil ucapan Sufyan bin Uyainah rahimahullah dengan sanadnya bahwa dia mengatakan: "Tidak seorangpun mencari hadits (mempelajari hadits) kecuali pada mukanya ada kecerahan karena ucapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam: (kemudian menyebutkan hadits di atas). Kemudian, setelah meriwayatkan hadits-hadits tentang wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk memuliakan Ashabul Hadits, beliau meriwayatkan hadits berikut:

بَدَأَ اْلإِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ ﴿رواه مسلم وأحمد والترمذي وابن ماجه والدارمي﴾

"Islam dimulai dengan keasingan dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang-orang yang (dianggap) asing." (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Syaikh Rabi' berkata: "Hadits ini SHAHIH. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya 1/130, Imam Ahmad dalam Musnadnya 1/398, Imam Tirmidzi dalam Sunannya 5/19, Imam Ibnu Majah dalam Sunnahnya 2/1319, dan Imam Ad-Darimi dalam Sunannya 2/402."

Setelah meriwayatkan hadits ini, Al-Khatib menukil ucapan Abdan rahimahullah dari Abu Hurairah dan Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu: "Mereka adalah Ashabul Hadits yang pertama." Kemudian meriwayatkan hadits:

"Umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh sekian firqah, semuanya dalam neraka kecuali satu."

Syaikh Rabi' berkata: "Hadits SHAHIH, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad 2/332. Imam Abu Dawud dalam Sunan 4/197, dan Hakim dalam Mustadrak 1/128. Lihat Ash-Shahihah oleh Syaikh kita, Al-'Allamah Al-Albani (203)."

Beliau (Al-Khatib) kemudian mengucapkan dengan sanadnya sampai ke Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah bahwa dia berkata: "Tentang golongan yang selamat, kalau mereka bukan Ahlul Hadits, saya tidak tahu siapa mereka." (Hal 13, Syarafu Ashhabil Hadits oleh Al-Khatib). Kemudian Syaikh Al-Khatib menyebutkan hadits tentang thaifah yang selalu tegak dengan kebenaran:

"Akan tetap ada sekelompok dari umatku di atas kebenaran. Tidak merugikan mereka orang-orang yang mengacuhkan (membiarkan, tidak menolong) mereka sampai datangnya hari kiamat." (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud)

Syaikh Rabi' berkata: "Hadits ini SHAHIH, diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya 3/1523, Imam Ahmad dalam Musnad 5/278-279, Imam Abu Dawud dalam Sunan 4/420, Imam Ibnu Majah dalam Sunan 1/4-5, Hakim dalam Mustadrak 4/449-450, Thabrani dalam Mu'jamul Kabir 7643, dan At-Thayalisi dalam Musnad hal. 94 No. 689. Lihat As-Shahihah oleh Al-'Allamah Al-Albani 270-1955."

Kemudian berkata (Al-Khatib Al-Baghdadi): Yazid bin Harun berkata: "Kalau mereka bukan Ashabul Hadits, aku tidak tahu siapa mereka." Setelah itu, beliau meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada Abdullah bin Mubarak, dia berkata: "Mereka, menurutku, adalah Ashabul Hadits." Kemudian meriwayatkan juga dengan sanadnya dari Imam Ahmad bin Sinan dan Ali Ibnul Madini bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya mereka adalah Ashabul Hadits, ahli Ilmu, dan Atsar." (Hal. 14-15)

Demikianlah, para ulama mengatakan bahwa Firqah Najiyah (golongan yang selamat) yaitu golongan yang selalu tegak dengan kebenaran dan selalu ditolong (Thaifah Manshurah), yaitu orang-orang yang asing (Ghuraba') di tengah-tengah kaum muslimin yang sudah tercemar dengan berbagai macam bid'ah dan penyelewengan dari manhaj As-Sunnah adalah Ashabul Hadits.



Siapakah Ashabul Hadits?

Hadits yang pertama yang kita sebut menunjukkan ciri khas Ashabul Hadits, yaitu mendengarkan hadits dan menyampaikannya. Dengan demikian, mereka bisa kita katakan sebagai para ulama yang mempelajari hadits, memahami sanad, meneliti mana yang shahih mana yang dhaif, kemudian mengamalkannya dan menyampaikannya. Merekalah pembela-pembela As-Sunnah, pemelihara Dien dan pewaris Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah tidak mewariskan dirham atau dinar, tetapi mewariskan ilmu yang kemudian dibawa oleh Ahlul Hadits ini. Seorang Ahli Fiqih tanpa ilmu hadits adalah Aqlani (rasionalis) dan Ahli Tafsir tanpa ilmu hadits adalah Ahli Takwil.

Imam Abu Muhammad Abdullah bin Muslim bin Qutaibah (wafat 276 H) berkata: "... Adapun Ashabul Hadits, sesungguhnya mereka mencari kebenaran dari sisi yang benar dan mengikutinya dari tempatnya. Mereka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan mengikuti sunnah Rasul-Nya serta mencari jejak-jejak dan berita-beritanya (Hadits, red.), baik itu di darat dan di laut, di Timur maupun di Barat. Salah seorang dari mereka (bahkan) mengadakan perjalanan jauh dengan berjalan kaki hanya untuk mencari satu berita atau satu hadits, agar dia mengambilnya langsung dari penukilnya (secara dialog langsung). Mereka terus menyaring dan membahas berita-berita (riwayat-riwayat) tersebut sampai mereka memahami mana yang shahih dan mana yang lemah, yang nasikh dan yang mansukh, dan mengetahui siapa-siapa dari kalangan fuqaha yang menyelisihi berita-berita tersebut dengan pendapatnya (ra'yunya), lalu memperingatkan mereka. Dengan demikian, Al-Haq yang tadinya redup menjadi bercahaya, yang tadinya bercerai-berai menjadi terkumpul. Demikian pula, orang-orang yang tadinya menjauh dari sunnah menjadi terikat dengannya, yang tadinya lalai menjadi ingat padanya, dan yang dulunya berhukum dengan ucapan fulan bin fulan menjadi berhukum dengan ucapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam." (Ta'wil Mukhtalafil Hadits dalam Muqaddimah)

Imam Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban bin Muadz bin Ma'bad bin Said At-Tamimi (wafat 354 H) berkata: "...Kemudian Allah memilih sekelompok manusia dari kalangan pengikut jalan yang baik dalam mengikuti sunnah dan atsar untuk memberi petunjuk kepada mereka agar selalu taat kepada-Nya. Allah indahkan hati-hati mereka dengan keimanan, dan memberikan pada lisan-lisan mereka Al-Bayan (keterangan), yaitu mereka yang menyingkap rambu-rambu Dien-Nya, mengikuti sunnah-sunnah nabi-Nya dengan menelusuri jalan-jalan yang panjang, meninggalkan keluarga dan negerinya, untuk mengumpulkan sunnah-sunnah dan menolak hawa nafsu (bid'ah). Mereka memperdalam sunnah dengan menjauhi ra'yu ..." Pada akhirnya, beliau mengatakan: "Hingga Allah memelihara Dien ini lewat mereka untuk kaum muslimin dan melindunginya dari rongrongan para pencela. Allah menjadikan mereka sebagai imam-imam (panutan-panutan) yang mendapatkan petunjuk di saat terjadi perselisihan dan menjadikan mereka sebagai pelita malam di kala terjadi fitnah. Maka merekalah pewaris-pewaris para nabi dan orang-orang pilihan..." (Al-Ihsan 1/20-23)

Imam Abu Muhammad Al-Hasan Ibnu Abdurrahman bin Khalad Ar-Ramhurmuzi (wafat 360 H) berkata: "Allah telah memuliakan hadits dan memuliakan golongannya (Ahlul Hadits). Allah juga meninggikan kedudukannya dan hukumnya di atas seluruh aliran. Didahulukannya ia (hadits) di atas semua ilmu serta diangkatnya nama-nama para pembawanya yang memperhatikannya. Maka jadilah mereka (Ahlul Hadits) inti agama dan tempat bercahayanya hujjah. Bagaimana mereka tidak mendapatkan keutamaan dan tidak berhak mendapatkan kedudukan tinggi, sedangkan mereka adalah penjaga-penjaga Dien ini atas umatnya..." (Al-Muhadditsul Fashil 1-4)
--------------------

Untuk membalas pesan ini, ikuti tautan di bawah ini:

"http://www.facebook.com/l/2a93c;Darussalaf.or.id ( Kajian Islam Online http://www.facebook.com/l/2a...
...

deng rusle

Inilah kisah tentang anak-anak yang bukan untuk dibaca oleh anak-anak. Bayangkan kanak-kanak dengan seragam merah putih di sekolah negeri yang sering tidak terjamah subsidi. Murid-murid belia yang sering melihat kawan mereka bergelimang fasilitas di sekolah swasta. Tetapi mereka tetaplah kanak-kanak, tanpa iri dengki mereka terus belajar tanpa perlu memaki. Selama puluhan tahun di sekolah dasar negeri yang sering tidak tersentuh subsidi itu segala sesuatunya berjalan dengan normal terkendali. Normal artinya, murid ikhlas belajar dengan fasilitas seadanya, tidak terganggu dengan profesi paruh waktu para guru, penuh gembira pada saat upacara bendera dan yang terpenting, mereka sadar diri untuk tidak menggantungkan cita-cita terlalu tinggi. Yang penting mereka tidak buta huruf dan angka, kecuali beberapa terjebak dalam buta warna yang tiada obatnya. Inilah sekolah dasar yang ideal yang kemajuannya tidak perlu menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi.

Tetapi semenjak televisi menggantikan alunan ayat suci, pelan-pelan berubah pula peradaban adiluhung anak-anak. Ayat suci menceritakan teladan kebaikan, mereka perlu berpikir untuk membayangkannya. Di televisi, mimpi-mimpi mereka hadir sebagai realita yang langsung ditangkap indera mata. Waktu berganti dengan cepat, pahlawan kartun berganti sinetron, sinetron berganti band-band yang tidak pernah menelurkan album kecuali single yang lebih mirip jingle. Mereka sekarang berbangga hati, dalam usia dini mereka telah mengerti arti partisipasi. Bila kau rajin mengikuti berita televisi nilainya melebihi partisipasi politik pemilihan ketua kelas. Begitulah, pelan tetapi pasti, televisi membimbing mereka untuk menentukan cita-cita, kelak bila mereka besar nanti. Menimbulkan kegaduhan itu pasti, tetapi mereka masih kanak-kanak, harap dimaklumi. Toh, orang dewasa juga terus menerus minta dimaklumi.

Sebagian anak berkeliaran di jalan raya. Berkejaran, bernyanyi dan tertawa terbahak-bahak. Nasihat guru tentang tertib di jalan raya mereka tertawakan. Kata mereka, “kami ingin jadi polisi, tidak mau jadi orang biasa. Sebab hanya polisi yang berani melanggar aturan tanpa perlu khawatir ada yang akan menangkapnya”. Guru hanya geleng-geleng kepala. Akibatnya mereka sering terlambat tiba di sekolah. Pada saat disetrap di ruang guru mereka nyengir, “kami tidak terlambat, hanya telat mengabarkan. Kami sudah kirim pesan pendek kepada wakil kepala sekolah”. Guru bertanya, “mau jadi apa kalian ini?”, serempak mereka menjawab, “Menteri Keuangan, pastinya!”. Anak-anak ini jadinya jarang mengikuti upacara bendera sehingga guru kesal bukan kepalang lantas kembali menyidang mereka. Guru menasihati mereka, “upacara ini penting untuk menanamkan semangat kebangsaan dan kecintaan kalian kepada Negara. Kalau kalian tidak pernah ikut upacara bendera, jangan harap kalian bisa memimpin negara ini nanti!”. Dengan kalemnya seorang murid menjawab, “kami tengah berlatih untuk jadi pejabat negara. Membiasakan diri kami sibuk sehingga pada saat sidang lupa untuk menyanyikan Indonesia Raya”. Begitulah, kanak-kanak ini semakin pintar menjawab. Lagaknya pun dibikin-bikin sebagaimana cita-cita yang mereka inginkan. Beberapa murid mulai malas belajar membaca, saat guru menuliskan sebuah kalimat di papan tulis, gugup mereka mengejanya. Guru marah-marah, “mau jadi apa kalian, membaca saja tidak lancar??”. Tenang mereka menjawab, “Jadi ketua MPR, Guru”. Kemarahan guru semakin menjadi-jadi, suaranya meninggi, hening tetapi tidak lama satu orang murid balas memakinya, murid lain mengikutinya hingga kelas penuh suara makian. Guru menangis sambil berseru, “Saya bersumpah, kalian pasti tidak akan menjadi apa-apa”. Murid semakin tenang menjawab, “Sumpah Bu Guru, Kami pasti jadi anggota DPR kelak”.

Guru matematika berusaha mengatasi keadaan. Dia senang bercerita untuk menyampaikan persoalan perhitungan. Dia menunjuk seorang murid bernama Robi. Robi, cerita pak guru, sedang bersusah hati sebabnya dia tidak punya uang untuk membayar uang sekolah 300 ribu rupiah, buku-buku pelajaran 200 ribu rupiah dan seragam sekolah 100 ribu rupiah. Budi, murid lainnya adalah seorang pramuka sejati yang selalu berpedoman pada Dasa Dharma Pramuka. Kebetulan orang tuanya sangat berada sehingga uang tidak pernah jadi masalah. Karena Budi rajin menabung dan suka menolong sesama maka dia berniat membantu Robi. Pertanyaannya berapa duit yang harus dikeluarkan oleh Budi agar Robi bisa membayar uang sekolah, melengkapi buku dan membeli seragam sekolah? Kelas hening sementara, tidak lama serempak murid menjawab, “6 JUTA Rupiah, Pak Guru”. Guru tidak percaya mendengar jawaban muridnya, “kalian yakin?”. Tentu saja, jawab murid-murid dengan wajah riang tidak berdosa. Guru menuliskan perhitungan di papan tulis, lalu menunjukkan hasilnya, “kalian lihat sendiri, hasilnya 600 ribu rupiah. Kenapa hitungan mudah begini saja kalian bisa salah?”. Murid-murid saling berpandangan, tersenyum kecil, lantas menjawab, “karena kami ingin menjadi Gubernur Bank Indonesia, Pak Guru!”. Guru tidak bisa menerima jawaban murid-muridnya, “coba pikirkan lagi, berapa kali lipat kerugian yang harus kalian alami akibat salah hitung ini”. Bukannya takzim mendengarkan, murid-murid malah nyengir, “karena salah hitung itu mungkin kami bisa jadi wakil presiden Pak Guru”.

Guru-guru mengadakan rapat darurat. Keganjilan ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Solusi harus didapatkan, anarki ini mesti diakhiri. Ada upaya menyibukkan murid-murid dengan sepakbola. Tetapi mereka yang gemar bermain bola ini bukannya giat berlatih malah sibuk membikin koperasi. Pada saat guru olahraga memarahi mereka, enak saja mereka menjawab, “tenang Pak Guru. Kami ini tidak ingin jadi pemain bola, kami ingin jadi Ketua PSSI. Tidak perlu pintar bermain bola, cukup pintar berniaga lewat koperasi”. Karena guru-guru kebingungan murid-murid semakin menjadi-jadi. Mereka tidak mau belajar, menolak guru masuk kelas dan mengenal kata mogok. Guru mengumpulkan mereka di lapangan, di tengah terik mentari siang mereka berteriak garang, “kami jadi korban politik”.

Guru mendesak kepala sekolah untuk mengambil keputusan. Tetapi kepala sekolah tidak ingin namanya tercela di depan orang tua siswa. Guru terus mendesak, kepala sekolah hilang kesabaran. Lantang dia berteriak di ruang rapat, “jangan memaksa saya untuk melakukan tindakan di luar kewenangan saya”. Hening seketika, tetapi murid-murid yang mengintip rapat guru sibuk berbisik, “mungkin kepala sekolah ingin jadi presiden
salama'


--
drusle'
http://daengrusle. wordpress. com

jembatan emas

Jembatan Emas

Dalam sidang BPUPKI tentang Dasar Negara Indonesia, 1 Juni 1945, Soekarno dengan berapi-api menyatakan:

“Saudara-saudara, saya usulkan: Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi Barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politiek economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! …Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan, kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalamnya ada keadilan… Maka oleh karena itu, jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat, mencintai rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan politiek, saudara-saudara, tetapi pun di atas lapangan ekonomi kita harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya…”

“…Jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Panca Sila yang saya usulkan itu menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationaliteit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka yang penuh dengan perikemanusiaan, ingin hidup di atas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengan sociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan yang luas dan sempurna – janganlah lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya , ialah perjoangan, perjoangan, dan sekali lagi perjoangan!

Jangan mengira bahwa dengan berdirinya Negara Indonesia Merdeka itu, perjoangan kita telah berakhir. Tidak! Bahkan saya berkata: Di dalam Indonesia Merdeka itu perjoangan kita harus berjalan terus… Indonesia Merdeka tidak dapat datang jika bangsa Indonesia tidak berani mengambil risiko – tidak berani terjun menyelami mutiara di dalam samudera yang sedalam-dalamnya… Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad “Merdeka – merdeka atau mati!” (Tepuk tangan riuh).

*

Soekarno, sang pemimpin besar, sudah pergi untuk selamanya. Panca Sila yang dipersembahkannya untuk dijadikan sebagai fundamen negara-bangsa ini, setelah dimanipulasi, lalu disakralkan, belakangan mulai dilupakan pula. Kemerdekaan yang diproklamirkannya pada 17 Agustus 1945, dan selalu kita peringati dengan keharuan mendalam dan hati pilu, karena sang “jembatan emas” ternyata tidak mengantarkan bangsa ini ke arah yang dicita-citakan: keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita tidak bisa menjadi “satu nationaliteit yang merdeka,” yang “hidup sebagai anggota dunia yang merdeka yang penuh dengan perikemanusiaan.” Kita hanya menjadi bangsa yang bobrok dan menjadi pariah di mata dunia.

*

Kemerdekaan Indonesia, gagal menjadi momentum bagi sebuah hijrah yang fundamental. Padahal, jika hijrah tidak terjadi, maka “Islam” pun tidak menjadi. Dulu pun, dalam pidatonya itu, Soekarno sudah menyindir: “Kita berkata, 90 persen daripada kita beragama Islam, tetapi lihatlah di dalam sidang ini, berapa persen yang memberikan suaranya kepada Islam? Maaf seribu maaf, saya tanya hal itu! Bagi saya hal itu adalah suatu bukti, bahwa Islam belum hidup sehidup-hidupnya di dalam kalangan rakyat!”

*
Menurut Ali Syariati, dalam bukunya Rasulullah Saw, sejak Hijrah hingga Wafat (1989), “Hijrah tidak terbatas artinya pada meninggalkan tempat tumpah-darah, tetapi juga mencakup hijrah untuk meninggalkan sesuatu yang melekat pada diri sendiri… Untuk bergerak di luar dan melakukan revolusi dari dalam dirinya, untuk melindungi mereka dari kemerosotan dan kejumudan, kemudian mendorongnya untuk selamanya bergerak, dinamis, dan revolusioner.”

“Hijrah adalah hendaknya Anda meninggalkan perbuatan keji baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, mendirikan solat, menunaikan zakat…” (Hadits).

*

Mantan PM Malaysia Mahathir Muhammad, yang dijuluki sebagai “Soekarno Kecil,” konon memberikan nasehat kepada kita: Indonesia membutuhkan tidak hanya satu, melainkan ratusan pemimpin yang tidak mementingkan diri sendiri!

Senin, 04 Januari 2010

KITA DAN ORANGTUA


Kita dan Orang Tua

Ayah dan Ibu adalah asal-usul adanya umat manusia. Keduanya memberikan yang terbaik kepada anak. Ayah memberi nafkah, sedang ibu melahirkan dan mencurahkan kasih sayang. Allah SWT telah menciptakan dan mewujudkan manusia, kemudian orang tua lah yang melahirkan dan mendidiknya.
‘Abdullah bin Abbas ra, sahabat besar yang berjuluk tarjuman al-Qur’an (penerjemah Al-Qur’an) , mengatakan, Ada tiga ayat yang selalu dipadukan dengan tiga ayat lainnya dan masing-masing selalu disebutkan bersama dengan pasangannya.
1.        Firman Allah swt,
Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul…
                                                                                                        (at- Taghabun :12)
Siapa yang taat kepada Allah tetapi tidak taat kepada Rasulullah, maka ketaatannya tidak diterima.
2.       Firman Allah stw,
Dirikanlah Shalat dan tunaikan zakat…
                                                                                                        (Al-Baqarah : 43)
Siapa yang hanya melaksanakan shalat tanpa menuaikan kewajiban zakat, niscaya ibadah shalatnya tidak akan diterima.
3.       Firman Allah swt,
…dan bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu…
                                                                                                                (Luqman : 14)
Siapa yang bersyukur kepada Allah namun tidak bersyukur kepada orang tua, maka syukurnya tidak akan diterima.
Oleh sebab itu, Al-Qur’an acapkali mengulang wasiatnya, berupa kewajiban setiap insan untuk berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Selain itu Al-Qur’an memperingatkan agar jangan sampai berbaut durhaka atau berperilaku buruk kepada keduanya.
Allah swt berfirman :
                Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baklah kepada kedua ibu bapakmu…
                                                                                                                                (An-Nisa : 36)

Galigo; perkenalan


GALIGO : SERIAL PERKENALAN MUDA-MUDI 1

Pertanyaan Sang Perjaka ( Kallolo )



Makkutanawa Sagala

Belo Kanukuniga

Riwakke Tedongnge



Arti Bugis Umum :

Eee, to cantik, meloka kasi’na makkutana, anaddaramopiga, iyarega engkanagaro tangke’ki



Arti Indonesia :

Hai Sang Dara Rupawan, Ijinkan kubertanya, adakah engkau masih Perawan, atau sudah ada yang memiliki.



Penjelasan

Galigo masuk dalam kategori Galigo Sibali-bali (Galigo Saling Berbalas), Galigo jenis ini selalu mengandung makna yang berlapis. Berikut urutan maknanya :



Sagala = Makessing = ---- = Cantik Dua Lapis

Belo Kanuku = Pacci = Paccing = Bersih / Suci Tiga Lapis

Wakke Tedong = Lawa = ---- = Pagar / Pembatas Dua Lapis


(dari Milis Buginese)

Mengutamakan Kebutuhan Saudara

Mengutamakan Kebutuhan Saudara

Penyusun: ‘Aisyah

Ukhti, ingin kuceritakan kepadamu tentang keutamaan seseorang yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dengarlah sebuah hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘Alaihi wa sallam: “Orang yang paling dicintai oleh Alloh ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Amalan yang paling dicintai oleh Alloh adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)

Betapa mulianya akhlak seorang muslim. Ia senantiasa lebih mementingkan kebutuhan saudaranya dibandingkan kebutuhan akan dirinya. Inilah akhlak yang sangat luhur. Sudahkah kita berbuat seperti itu?

Saudaraku, jika salah seorang saudaramu sesama muslim datang mengadukan kebutuhannya kepadamu, maka bergembiralah karenanya dan sadarilah bahwa ia lebih mengutamakanmu daripada yang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Tolonglah dia. Jangan sampai engkau tidak membantunya dalam memenuhi kebutuhannya selagi engkau mempunyai kemampuan untuk itu.

Lihatlah, bagaimana orang-orang sholih terdahulu senantiasa memperhatikan kepentingan saudaranya,

Hakim bi Hizam berkata, “Jika aku memasuki waktu pagi dan di pintu depan rumahku tidak ada seorangpun membutuhkan sesuatu dariku, maka aku menyadari bahwasanya hal itu merupakan musibah yang aku meminta pahala kepada Alloh.”

“Ketika seekor kuda milik Ar-Rabi’ bin Khutsaim yang harganya dua puluh ribu dicuri, maka orang-orang bertanya kepadanya, “Doakanlah si pencuri itu!”. Ar-Rabi’ berdoa, “Ya Alloh, jika si pencuri itu orang yang kaya, maka ampunilah dia. Tetapi jika ia seorang miskin, maka jadikanlah dia kaya.” (Shifatush-Shafwah: 3/61)

Saudaraku yang mulia, dimanakah posisi kita dibandingkan mereka?

Saudaraku yang tercinta, maukah engkau berhenti sebentar bersamaku dan kita renungkan bersama sikap wara’ Salman Al Farisi. Al Hasan berkisah, “Gaji untuk Salman Al Farisi lima ribu. Dia menjadi gubernur bagi tiga puluh ribu rakyat muslimin. Jika gajinya diberikan, dia langsung menghabiskannya untuk bersedekah, sementara dia sendiri makan dari hasil anyaman tangannya sendiri.”

Qasim Al ju’i bercerita di tengah halaqah murid-muridnya, “Manfaatkanlah waktu kalian agar jangan sampai terjatuh dalam lima perkara ini, yaitu: jika kalian datang, kalian tidak dianggap, jika kalian tidak datang, kalian tidak dicari, jika kalian bersaksi, kalian tidak diajak bermusyawarah, jika kalian mengatakan sesuatu, perkataan kalian tidak diterima, dan jika kalian mengetahui sesuatu, kalian tidak diberi kesempatan untuk mengutarakannya.”

Aku juga mewasiatkan pada kalian lima perkara: jika kalian didzalimi, maka janganlah kalian membalas berbuat dzalim, jika kalian dipuji, janganlah berbangga diri, jika kalian dicela, janganlah kalian merasa terhina, jika kalian dipancing untuk marah, jangalah kalian marah, dan jika mereka mengkhianati kalian, janganlah kalian balas mengkhianati mereka.” (Shifatush-Shafwah: 4/237)

Maroji’:
Tiket Menuju Surga (Syaikh ‘Abdul Malik bin Muhammad al-Qosim dan Syaikh Khalid bin ‘Abdurrahman ad-Darwis)

***

Pemili 2009

Sudah 2 kali pemilihan president, entar> tapi tidak pernah ka memilih.

salut ada putra Sulsel yang jadi capres, Pak Sultan Jogja aja mau jadi capres tapi tidak kesampaian.

moga dipriode depan ada lagi tokoh dari Sulsel yang menjadi kandidat pemimpin nasional.

amin ya Rabb.

Mensyukuri Nikmat-Nya

Mensyukuri Nikmat
OLEH : Ummu Mariah Iman Zuhair

Majalah :
Qiblati edisi 07 / III,

Bismillahirrahmanirrahim, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi SAW.
Marilah dengan ikhlash karena Allah kit baca secara seksama tulisan berikut ini :

Ada seseorang ingin menjual rumahnya dengan maksud pindah ke rumah yang lebih baik. Lantas dia pergi menemui salah seorang temannya yang professional dalam bidang pemasaran. Ia meninta bantuannya untuk mengiklankan rumahnya yang hendak dijual. Segera teman professional ini- yang telah mengenal rumahnya dengan baik- menulis materi iklan berkaitan dengan rumah tersebut secara rinci, dimulai dengan sanjungan; lokasi rumah yang strategis dan indah, taman yang elok serta kolam renang yang bagus dan seterusnya.

Setelah itu ia membacakan materi iklan tersebut kepada pemilik rumah yang sangat antusias mendengarkannya.
Selesai membaca iklan, pemilik rumah meminta kepadanya untuk mengulang kembali hingga ketika selesai pemilik rumah berteriak takjub : Sungguh indah rumah itu, seumur hidup aku selalu memimpikan punya rumah seperti itu! Tapi aku tidak menyadari bahwa selama ini aku telah hidup dan tinggal didalammnya hingga aku mendengar spesifikasi darimu.” Lalu dia tersenyum dan meminta kepada temannya agar tidak jadi mengiklankan rumahnya, ia menegaskan bahwa rumahnya tidak jadi dijual.

Ada satu adagium (pepatah atau ungkapan) kalsik, hitunglah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadamu, lalu tulislah satu persatu, maka engkau akan merasa lebih bahagia daripada sebelumnya.

Kita lupa bersyukur kepada Allah, karena kita tidak memperhatikan segala nikmat serta tidak menghitung apa yang kita miliki. Yang kita perhatikan hanya kesulitan dan kesulitan hingga yang ada hanya keluh kesah, sementara kita melupakan segala kebaikan yang kita rasakan dan kita nikmati.

Kita mengeluh karena Allah menjadikan duri-duri di bawah bunga mawar, padahal yang lebih pantas adalah bersyukur kepadaNya, karena telah menjadikan bunga mawar di atas duri-duri.

Ada yang mengatakan, “aku sangat tersiksa ketika aku bertelanjang kaki, akan tetapi aku banyak bersyukur kepada Allah, saat aku mendapati orang lain tidak memiliki dua kaki.”

Bagi-Mu lah segala pujian, wahai Tuhanku, hingga Engkau ridha, dan bagi-Mu segala puji saat Engkau ridha, bagi-Mu segala puji setelah keridhaan-Mu.
Ridha-Mu kuharap terlimpah atasku.

Lihatlah betapa kasih sayang dan kelembutan Allah terhadapmu saat kau tidur……

Pikirkanlah tentang dirimu sekali saja, apa yang akan terjadi seandainya satu organ tubuh dari sekian banyak organ tidak berfungsi saat engkau tidur?

Saat engkau tidur, Allah SWT menjagamu dan menyalamatkanmu dari bahaya, maka pujilah Allah karena telah membolak-balikkanmu sekali dalam 7 menit untuk merubah posisi tidurmu, hingga kulitmu yang rentan tidak terkena iritasi.

Pujilah Allah atas nikmat katup pangkal tenggorokan (epiglottis) yang membuka untuk mengeluarkan air liur kental yang terkumpul di dalam mulutmu saat engkau tidur, hingga engkau tidak tercekik dan tersendak air liur.

Pujilah Allah yang Maha Lembut lagi Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya atas nikmatnya mimpi burukyang Allah SWT jadikan sebagai pembersih segala yang menjejali daya ingatanmu dari berbagai informasi dan permasalahan. Karena semua itu demi menjaga kelayakan akalmu.

Pujilah Allah atas nikmat selamatnya dirimu dari radang otak yang biasanya disertai demam tinggi saat bersamaan dengan tidur panjang, dimana setelah itu kamu tidak lagi merasakan ketenangan.

Pujilah Allah Ta’ala karena kamu tidak mengalami kegelisahan dan gangguan susah tidur (isomnia) serta halunisasi serta keresahan yang saling susul menyusul akibat mimpi buruk.

Pujilah Allah atas keselamatanmu dari serangan tidur tiba-tiba (parasomnia) yang akan menyebabkan anda tidur di mana saja dalam keadaan apa saja, baik ketika tidur, atau menyetir mobil atau ketika menaiki tangga.

Pujilah Allah atas keselamatan anda dari sindrom kaki resah (restless leg syndrome disigkat RLS) yang mengakibatkan dua kaki anda mengejang saat tidur.

Pujilah Allah SWT atas nikmat anda tidak mengopol saat tidur, yang terkadang juga menimpa sebagian orang dewasa.

Pujilah Allah atas terhindarnya anda dari kekakuan persendian saat anda tidur sehingga tidak bias digerakkan dan susah untuk masa yang berbeda-beda.

Pujilah Allah Ta’ala atas teraturnya suara dengkur anda, sehingga suara dengkuran anda tidak mengagetkan orang lain yang tidur di sebelah anda atau dikamar lain.

Pujilah Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang tidak akan habis, atas segala karunia-Nya yang tak terhitung, yang senantiasa menjaga anda waktu tidur, saat duduk, ketika bangun, dan menjaga anda dalam setiap keadaan.

Sumbawa 25 Mei 2009

sudah berapa tahun saya hidup, ada berapa yang saya hasilkan.
apakah ada yang bisa membahagiakan>

terlepas dari harus mensyukuri nikmat semua yang saya terima selama hidup ini dari yang maha kuasa.

siang malam berganti,
kompetisi hidup makin sengit. seolah hendak meniggalkan semua selain dirinya sendiri.

lelah juga rasanya.

namun, seolah aku tak berdaya.
seolah saya hanya terpaksa melakukan sesuatu.

oh Tuhan,
jangan biarkan hati ini berpaling dariMU...

Ku butuh pengetahuan mendalam.
ku butuh energi,
kubutuh makan
ku butuh semuanya sebagai layaknya manusia.

dan karena itu,
mungkin karena itu atas pemahamanku yang dangkal,
kuharus berjuanglagi
maka Tuhan punn menciptakan manusia, walau malaikat memprotes/bertanya/?

yang pasti
hari ini masih ada kehidupan di jasad ini,
negriku aman2 saja,
dibandingkan Sri Langka, Thailan, Nyanmar, Afgan, Plestin.

tak ada kata yang tepat.
selain
lanjutkan
kerjakan
kejar.
selesaikan....

yah hidup belum berakhir.


>di Sumbawa,25 Mei 2009

Kisah seorang Muslimat

Kisah Seorang Muslimat
*50 Nasehat untuk Muslimat, ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH AL MUQBIL.

BISMILLAHI RRAHMAANI RRAHIIM,
MUKADDIMAH

SEGALA PUJI HANYA BAGI ALLAH, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW dan para keluarganya.

Saudariku muslimat,
Ada seorang wanita shaleh lagi bertaqwa. Dia senang kepada kebaikan dan tidak pernah bosan berdzikir kepada Allah. Tidak pernah kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Jika mengingat neraka, dia merasa takut dan hatinya guncang, dan dia semakin mendekatkan diri kepada Allah, mohon agar dilindungi dari siksa api neraka. Namun jika ingat surga, dia terharu dan menangis karena kesengan yang ada di dalamnya, sambil memanjatkan doa kepada Allah Swt agar dia termasuk golongan ahli surge. Dia cinta kepada sesama manusia karenanya orang lain pun mencintainya. Ia berlaku lemah lembut kepada sesamanya, karenanya orang lain pun berlaku lemah lembut kepadanya.

Suatu ketika dia merasakan sakit di bagian kakinya. Dengan segera diminyaki dan dikompresnya, tapi rasa sakit itu bertambah parah.

Setelah diperiksa ke beberapa rumah sakit, akhirnya para dokter sepakat untuk mengirimnya ke London bersama suaminya. Setelah diadakan pemeriksaan secara teliti, para dokter menemukan di kakinya ada gumpalan darah yang mengeras. Kemudian mereka mecari tempat asalnya, ternyata di bagian paha. Selanjutnya para dokter menyimpulkan bahwa pasien wanita ini mengidap penyakit kanker. Akhirnya para dokter memutuskan untuk mengamputasi kaki si pasien mulai dari paha hingga ke kaki agar penyakit itu tidak menyebar ke tempat lain.

Di ruang pemeriksaan terlihat wanita itu sudah pasrah terhadap keputusan dan takdir Allah Ta’ala terhadapnya. Sungguhpun begitu lidahnya tidak pernah berhenti berdzikir kepada Allah Swt.
Pada operasi itu hadir pakar-pakar kedokteran di bidang tersebut untuk melaksanakan operasi yang besar ini. Mulailah mereka melakukan operasi dengan meletakkan alat pemotong. Pasien dibaringkan di tempat operasi. Para dokter meneliti dengan seksama daerah yang akan diamputasi. Dengan sangat teliti dan rasa was-was, disalurkan aliran listrik pada alat tersebut. Tapi di saat akan bergerak alat pemotong itu patah. Para dokter yang ada di situ sangat terkejut. Diulangi lagi operasi dengan menggunakan alat pemotong yang baru, namun keadaan tetap seperti semula. Alat pemotong itu patah lagi. Ketika alat pemotong itu patah untuk yang ketiga kalinya (hal ini untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah operasi amputasi) terlihat wajah para dokter penuh keheranan melihat peristiwa itu. Sementara, dokter yang mengepalai tim operasi meninggalkan mereka sejenak, kemudian mengadakan musyawarah kilat. Akhirnya para dokter memutuskan untuk melukai bagian kaki yang akan diamputasi. Namun apa yang terjadi? Belum sempat pisau itu menyentuh paha, para dokter melihat darah menggumpal dengan bentuk yang menjijikkan. Setelah dilakukan operasi kecil, para dokter membersihkan serta menyumbatnya. Saat itu si wanita menjerit, dan setelah itu rasa sakit yang selama ini diderita hilang tanpa bekas.

Selanjutnya wanita itu melihat kakinya dan ia mencoba untuk berjalan dan ternyata ia tidak merasakan sakit sedikit pun. Ia melihat suaminya sedang bercakap-cakap dengan para dokter yang masih terheran-heran terhadap peristiwa yang baru saja berlalu. Dokter-dokter tadi kemudian menanyakan kepada suaminya, apakah dulu sang istri pernah dioperasi pada bagian tersebut? Suaminya menjawab bahwa dulu istrinya memang pernah mengalami sakit yang serupa, bahkan lebih parah lagi, namun baru kali ini ia dioperasi. Dari jawaban tersebut para dokter sepakat bahwa itulah inayah (pertolongan) Allah SWT.

Betapa bahagianya wanita itu melihat bahaya yang membuatnya selama ini was-was kini telah lenyap. Diucapkannya puji syukur ke hadirat Allah SWT yang menjadi tempat perlindungannya.
Saudariku yang mengakui dirinya muslimat, kisah tersebut adalah sebuah contoh dari beberapa contoh para wali Allah yang telah berpegang teguh kepada perintah-Nya. Mereka lebih mengutamakan ridha-Nya daripada ridha selain-Nya. Hati mereka dipenuhi dengan rasa cinta terhadap-Nya. Mereka senantiasa berdzikir kepada-Nya tanpa merasa jemu, sehingga dzikrullah itu baginya seakan senandung yang merdu. Lidahnya tidak pernah merasa lelah, bahkan mereka menemukan didalamnya kenikmatan serta kelezatan iman. Mereka menerima semua perintah Khaliqnya dengan senang hati, dan menjalankan hukum-hukum-Nya dengan rasa cinta kepada-Nya. Karena itu Allah tidak akan membiarkan mereka, bahkan menolong dan membantunya dengan kekuatan-Nya. Dia juga memberikan kemuliaan kepada mereka. Karenanya pantaslah bila mereka mendapatkan ridha-Nya dan memasuki surga-Nya.

~ooo00000ooo~masih ada kelanjutannya~

Kisah Orang biasa

Kisah Orang Biasa Anak Orang Biasa

*Barangsiapa yang tidak memberikan pelengkap dalam kehidupan, maka dia hanyalah pelengkap bagi kehidupan.

Nun jauh disana, ada seseorang yang dilahirkan dengan cara biasa, dari ayah dan ibu yang biasa, dan hidup dari suatu rumah yang biasa pula. Masa kanak-kanaknya juga biasa. Kemudian dia masuk sekolah di sekolah dasar dengan cara yang biasa dan fase-fase berikutnya pun dilaluinya dengan cara biasa.
Di sekolah, dia mendapatkan peringkat yang biasa, hingga lulus dari tingkat SMP dengan membawa nilai rata-rata yang biasa. Lantas dia masuk SLTA yang biasa, kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi yang biasa pula, dan lulus dengan nilai yang biasa. Lalu dia mendapatkan pekerjaan yang biasa dengan gaji yang biasa pula.

Ketika dia harus memilih wanita yang akan dinikahinya, dia memilih wanita yang biasa saja, dengan cara yang biasa pula. Istrinya pun melahirkan anak-anak yang biasa dan dia mendidik mereka dangan didikan yang biasa pula, serta mereka hidup dengan kehidupan yang biasa. Lantas laki-laki itu pensiun dengan cara biasa dan meninggal dengan cara biasa, bahkan jenasahnya diurusi dengan biasa pula. Sidah sewajarnya, bila sepeninggalnya dia hanya meninggalkan nama yang biasa (tidak terkenal).

>dari buku karangan Dr. Muhammad Fathi< >aqwalun wa qashashun mulhimah<

ഒരന്ഗ് മിസ്കിന്‍ ബിസ ജടി presiden

Orang Miskin Bisa Jadi Presiden,

Ini adalah kisah seorang laki-laki, anak dari keluarga petani miskin.

Ketika dia berusia tiga puluh satu tahun, dia terjun ke dunia perdagangan dan gagal di sana.

Ketika dia berusia tiga puluh dua tahun, dia terjun ke gelanggang pemilu dan gagal di sana.

Ketika dia berusia tiga puluh empat tahun, dia kembali berdagang dan gagal lagi.

Ketika dia berusia tiga puluh lima tahun, istrinya meninggal dunia dan dia pun menduda dalam keadaan kehilangan harapan dalam kehidupan.

Ketika dia berusia tiga puluh enam tahun, dia terkena penyakit lemah otot.

Ketika dia berusia empat puluh tiga tahun, dia mencalonkan diri dalam pemilihan kongres Amerika dan gagal.

Ketika dia berusia empat puluh enam tahun, dia kembali mencalonkan diri dalam pemilihan kongres Amerika, lalu kalah lagi.

Ketika dia berusia empat puluh delapan tahun, dia mencalonkan diri lagi dalam pemilihan kongres Amerika, lalu kembali menuai kekalahan.

Ketika dia berusia lima puluh lima tahun, dia mencalonkan diri lagi dalam pemilihan dewan senat, namun tidak berhasil.

Ketika dia berusia lima puluh enam tahun, dia mencoba untuk menjadi wakil presiden, namun gagal juga.

Ketika dia berusia lima puluh delapan tahun, dia kembali dan mencalonkan diri dalam pemilihan dewan senat, namun kalah lagi.

Ketika dia berumur enam puluh tahun, dia mencalonkan diri untuk menjadi presiden. Dia pun terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.
Dia adalah Abraham Lincoln yang termasuk dalam jajaran presiden Amerika Serikat yang paling kuat.



*Colling Powell : “Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Kesuksesan itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.”

*Richard Nixon : “ Kekuasaan dan kebesaran tidak akan datang ketika anda selalu melakukan berbagai hal dengan baik sebagaimana mestinya. Namun ia akan hadir ketika ujian hidup anda berlangsung sempurna, ketika anda menghadapi beberapa bencana dan kegagalan, dan anda merasa sedih. Karena ananda sama sekali tidak akan merasakan indahnya berada di atas puncak gunung yang tertinggi, kecuali bila anda sebelumnya pernah berada dilembah yang paling bawah “.

>dari buku karangan Dr. Muhammad Fathi< >aqwalun wa qashashun mulhimah<

Perhatian

Ingat Allah Rabb Semesta Alam,
Ingat maut,
Ingat Akhirat, tempat kembali semua manusia.

Perbaiki dirimu segera.
Ingat Allah Rabb Semesta Alam,
Ingat maut,
Ingat Akhirat, tempat kembali semua manusia.

Perbaiki dirimu segera.

Sabtu, 02 Januari 2010

Sulawesi Parasanganta


Sulawesi parasanganta artinya menurut penuturan orang makassar dan sesuai dengan lagu daerah Sulawesi Parasanganta adalah Sulawesi tempat lahir kita.

Sulawesi adalah pulau dalam wilayah Indonesia yang terletak di antara Pulau Kalimantan dan Kepulauan Maluku. Dengan luas wilayah sebesar 174.600 km², Sulawesi merupakan pulau terbesar ke-11 sedunia.

Sulawesi berbatasan dengan Borneo di sebelah barat, Filipina di utara, Flores di selatan, Timor di tenggara dan Maluku di sebelah timur.

Sulawesi terdiri dari beberapa provinsi, yakni:

Sulawesi merupakan pulau terbesar keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan dan Sumatera dengan luas daratan 174.600 kilometer persegi. Bentuknya yang unik menyerupai bunga mawar laba-laba yang membujur dari utara ke selatan dan tiga semenanjung yang membujur ke timur laut, timur dan tenggara. Pulau ini dibatasi oleh Selat Makasar di bagian barat dan terpisah dari Kalimantan serta dipisahkan juga dari Kepulauan Maluku oleh Laut Maluku.

Pemerintahan di Sulawesi dibagi menjadi enam propinsi yaitu propinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Sulawesi Tengah merupakan propinsi terbesar dengan luas wilayah daratan 68,033 kilometer persegi dan luas laut mencapai 189,480 kilometer persegi yang mencakup semenanjung bagian timur dan sebagian semenanjung bagian utara serta Kepulauan Togean di Teluk Tomini dan pulau-pulau di Banggai Kepulauan di Teluk Tolo. Sebagian besar daratan di propinsi ini bergunung-gunung (42.80% berada di atas ketinggian 500 meter dari permukaan laut) dan Katopasa adalah gunung tertinggi dengan ketinggian 2.835 meter cari permukaan laut.

Wisata Pallette

Wisata Pallette merupakan wisata laut, yang terletak di Kelurahan Pallette Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, berada di sebelah tenggara dari Kota Watampone, dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
Tempat wisata ini merupaka tujuan wisata bagi masyarakat Bone dan Sulawesi Selatan secara umum.
Namun untuk masyarakat seperti Kota Makassar, wisata Pallette belumlah begitu dikenal apalagi digemari, mungkin karena jaraknya yang lumayan jauh dari Kota Makassar.
Wisatawan dari kota Makassar biasanya adalah rombongan mahasiswa dengan acara tertentu, atau pegawai dari pemerintah daerah.

Pada jalan menuju ke wisata Pallette ini, terdapat Sekolah Usaha Perikanan Menengah Bone, merupakan SUPM dibawah Departemen Kelautan dan Perikanan yang dikhususkan untuk budidaya perikanan, maklumlah luas tambak milik sekolah ini tidak tanggung-tanggung yakni mencapai 10 Ha. SUPM pemilik tambak terluas di Indonesia.

Infrastruktur di Pallette sudah cukup memadai, seperti akomodasi dan penginapan hotel.

Di Pallette juga banyak berdiri vila-vila milik para pejabat di daerah tersebut, mungkin karena daerah Pallette cukup kondusif untuk dijadikan sebagai tempat istirahat dan melepas kepenatan.